Sejarah Kampung Sodan (Sodana), Lamboya, NTT

Sejarah Kampung Sodan
Diceritakan Bapa Talo Goro, sebelum zaman kemerdekaan, kampung tersebut pernah mengalami kebakaran hebat sehingga tak menyisakan satupun bangunan adat. Kampung Sodan terberbentuk dari beberapa suku atau kampung Sodan merupakan kapung dimana semua suku di Lamboya berkumpul menjadi muara adat Lamboya, sehingga segala macam ritual seperti Paddu, Pasola, Pajurra, dan kegiatan lainnya bermuara dari Kampung Sodan. Sembilan suku yang ada di kampung Sodan yakni Anamalangta, Ubuteda, Modu, Weeyelu, Marapati, Ubukawau, Weisola, Weemati, dan Weesagora,
Perumahan yang ada dikampung Sodan dibuat dari bahan-bahan alami seperti kayu, tali hutan, bambu dan bahan-bahan keramat lainnya.Kampung ini berada diketinggian diakibatkan kampung Sodan atau Para Rato Sodan harus melihat semua wilayah Lamboya terkhususnya harus Melihat Mananga (tempat Ritual Magowo se Kec. Lamboya), sehingga Sodan berpinda-pindah tempat dari Harona Laboya yang sekarang berada di Desa Welibo tanpa dihuni rumahpun hanya batu kubur yang ada ditempat ini, kemudian berpindah di Kaba Jawa yang sekarang juga berada di Dusun Kamairo Desa Welibo dengan jumlah rumah 8 buah, setelah itu berpindah di Kampung Betora yang sekarang Berada di Desa Laboya Dete, tepat berbatasan dengan Desa Welibo adn Desa Laboya Dete dan di bawah kaki Gunung Kampung Sodan, karena belum bisa lihat Mananga akhirnya berpindal lagi ketempat yang saat ini Sodan berdiri. Sebagai sebuah tambahan Kapung Sodan sudah pernah terbakar lebih dari satu  kali. (diceritakan Bapak Mati Kabuku, Rato di Kaba Jawa).
Seperti suku-suku pedalaman Pulau Sumba pada umumya, di Kampung Sodan sajian sirih pinang dan Bobatanabako -- rokok linting daun jagung -- merupakan sajian dari tuan rumah untuk tamu. Demikian Cerita Saya. 

Jika ada perbaikan, kesalahan, maupun tambahan dari sejarah ini. kirim ke Emai :cintahnkri@gmail.com

Comments

Popular posts from this blog

KATOPO ORANG SUMBA NTT

SEJARAH KERAJAAN LAULI (Loli)