Gaji buruh di NTT, HAMPIR seluruhnya dibawah UMR
Foto:facebook #2019gantipresiden
Belakangan ini hari buruh yang jatuh setiap 1 mey dan dikenal sebagai mayday, hampir diseluruh pelosok tanah air melakukan demonstran dengan beragam poin tuntutan, namun yang menarik disini adalah hampir semua tuntutannya mengenai buruh harus diperhabtikan dan disejahterakan oleh pemerintah melalui kebijakan-kebijakan terkhususnya dalam perancangan dan penetapan UU.
Dalam beberapa pekan terakhir ini, marak dibicarakan oleh politikus dan pengamat ketenaga kerjaan bahwa UU yang baru disahkan mengenai ketenga kerjaan mengancam hak buruh akan didiktomi oleh kelompok kerja asing, hal ini tentu menjasi icon hangat dalam pelaksanaan aksi oleh kaum buruh.
Pada momentum ini pula tak bisa dipungkiri ada banyak demo yang ditunggangi oleh kepentingan politik. Yang menarik disini adalah para pembenci jokowi menyiapkan mimbar bebas untuk mengkritisi kebijakannya terkait TKA.
Dalam pemantauan saya lewat media-media, di NTT tidak ada demo kenaikan gaji buruh, Padahal buruh di NTT hampir seluruhnya digaji jauh lebih kecil dari UMR. Ambil saja contohnya pembantu di Toko paling tinggi gajinya cuman satu juta, bahkan ada yang digaji cuman dua ratus lima puluh ribu, ini sungguh ironis dan perlu diperhatikan oleh pemerintah dan lembaga terhormat dewan perwakilan rakyat. kenyataan ini semestinya membuka mata rohani kita agar dapat menyuarakan nasib mereka, para aktivis tak berkotek atas pelecehan harga diri ini, mereka bekerja dari pagi sampai malam tapi digaji dengn upah dibawah UMR.
Demikianlah cerita saya. Cq
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentari