TARIAN KATAGA SUMBA BARAT

Tari Kataga adalah tarian tradisional sejenis tarian perang atau tarian perayaan kemenangan dari sebuah peperangan. Kataga sendiri berasal dari kata katagahu yang berarti kegiatan memotong kepala korban peperangan.Tarian ini biasanya dimainkan oleh para penari pria dengan berkostum adat dan dilengkapi senjata seperti pedang dan perisai. Tarian ini biasanya ditampilkan di berbagai acara adat, penyambutan, maupun pertunjukan budaya.

Pada jaman dahulu di Sumba pernah terjadi perang antar kampung atau suku yang disebut dengan perang tanding. Dalam perang tanding tersebut, siapa yang menang harus membawa pulang kepala musuh yang kalah sebagai simbol kemenangan mereka. Kepala tersebut kemudian digantung di Adung Pelataran/ Talora. Apabila ada pihak ketiga melakukan perjanjian damai pada kedua pihak, lewat sumpah adat dan penyembelihan Kerbau maupun babi maka tengkorak kepala tersebut bisa dibawa pulang kembali oleh pihak musuh sebagai tanda perdamaian. Pada saat ini, masih ada beberapa Rumah di Perkampungan adat yang menyimpan kepala manusia karena tidak mencapai kesepakatan damai.

Setelah perjanjian perdamaian tersebut selesai, biasanya para prajurit yang ikut dalam perang tanding akan merayakan kemenangan mereka dengan cara memperagakan cara berperang, bagaimana mereka menyerang, menangkis, menghindar, hingga memotong kepala lawan. Namun setelah tradisi perang tanding sudah dihilangkan, maka mereka menjadikan gerakan tersebut menjadi sebuah gerak tari yang saat ini disebut dengan Tari Kataga yang diiringi oleh alat musik tradisioal yang disebut Gong.
Tari Kataga memiliki nilai seni, filosofis, dan historis. Nilai seni tersebut terlihat dari gerakan para penari yang merupakan perpaduan seni tari dan seni perang masyarakat Sumba. Setiap gerakan Tari Kataga juga memiliki filosofi dan makna tersendiri. Selain itu Tari Kataga juga merupakan tarian yang diangkat dari sejarah masyarakat Sumba pada jaman dahulu, sehingga kaya akan nilai historis.

Tari Kataga ini biasanya dimainkan oleh 8 orang atau lebih penari pria dengan kostum adat khas Sumba dan dilengkapi senjata seperti pedang dan perisai. Dalam pertunjukannya para penari tersebut dibagi menjadi dua kelompok yang menggambarkan dua kubu yang saling berperang. Dengan diiringi oleh iringan musik yang cepat, para penari menari sambil meneriakan suara yang khas sehingga membuat suasana pertunjukan semakin meriah.

Gerakan tarian ini biasanya didominasi dengan gerakan mengayunkan pedang dan gerakan kaki yang meloncat-loncat diikuti dengan gerakan badan seperti mengindari serangan. Selain itu juga diselingi dengan gerakan menepukan perisai pada saat formasi berbaris. Gerakan Tari Kataga ini terbilang sulit sehingga hanya orang terlatih yang bisa melakukannya. Selain itu dibutuhkan juga kekompakan agar gerakan tari terlihat indah.

Dalam pertunjukan Tari Kataga biasanya hanya diiringi oleh beberapa alat musik gong yang dimainkan dengan irama cepat. Selain itu suara teriakan para penari, tepukan perisai dan suara gemrincing dari lonceng kecil yang dipasang dibadan penari, juga diatur serta diselaraskan dengan musik pengiring sehingga menghasilkan perpaduan suara yang sangat khas. Demikianlah cerita saya. Jika ada masukan, kritik dan saran, kirim ke email : cintahnkri@gmail.com



Tulisan ini pernah dipost dilaman : http://www.negerikuindonesia.com/2015/10/tari-kataga-tarian-tradisional-dari.html

Comments

Popular posts from this blog

KATOPO ORANG SUMBA NTT

SEJARAH KERAJAAN LAULI (Loli)

Sejarah Kampung Sodan (Sodana), Lamboya, NTT