Jalan Menuju Hotel Terbaik di Dunia Rusak Parah

Bukan cerita baru lagi bahwa Objek wisata yang berada di Sumba sangat bagus dan mampu memukau para wisatawan asing maupun wisatawan lokal. Tempat-tempat yang indah mempesona ini terletak dibeberapa tempat di wilayah kabupaten Sumba Barat. Seperti dikecamatan Wanukaka ada Air Terjun Lapopu, Panatai Lailiang, dan telaga bidadari, kecamatan Lamboya ada pantai kerewei, Marosi, Watu Bela dan kampung-kampung adat yang megalitik, di Kecamatan Lamboya Barat ada Pantai Dassang, pantai Watu Kaka dan alam yang sangat mempesona.

Aset Wisata ini jika dikelola dengan baik maka akan membantu PAD Sumba Barat bahkan akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan mengurangi pengangguran. Angkatan kerja yang di Sumba Barat Semakin meningkat, baik yang berijazah sarjana maupun tamatan sekolah menengah. Untuk mengurangi pengangguran dan angka kriminal maka salah satu jalan yang perlu ditempuh adalah memperbanyak lapangan pekerjaan dan pelatihan teknologi tepat guna.

Sumba makin dikenal ketika Hotel Nihiwatu dikukuhkan menjadi hotel terbaik di Dunia selama dua tahun terakhir secara berturut-turut. Dengan prestasi ini tak terbendugkan bahwa hampir seluruh masyarakat Sumba Barat bangga karena Sumba yang tidak terlalu dikenal dikalangan bagian barat Indonesia mampu menghipnotis mata Dunia dengan menonjolkan Hotel Nihi Watu dikasta tertinggi.

Sumba makin menggoda ketika ada pengunguman dibeberapa media bahwa Sumba Merupakan pulau terindah di Dunia. Sejujurnya tanpa terkecuali kita telah berada dalam euforia kesenangan tanpa berpikir unuk menangkap peluang. Kita tidak saja senang tapi juga perlu berpikir dengan majunya aset wisata dipulau savana dengan ringkikan kuda sundlewood untuk menjemput bola, mulai dari inprasuktur sampai kepada SDM. Inprasutruktur di Sumba ini kita perlu akui bahwa jalan menuju area-area wisata yang fungsional. Sebut saja jalan vital menuju hotel Nihi Watu yang rusak parah mulai menurun Lapale sampai mendekati cabang Wanukaka - Lamboya. Semestinya yang jarak tempuh 30 menit dari pusat kota Waikabubak harus menghabiskan waktu sekurang-kurangnya 50menit.

Kenyamanan dan keamanan wisatawan semsetinya itu yang paling utama kita perhatikan, karena kalau mereka senang maka mereka akan mengajak teman-teman yang lain untuk membual di padang savana 
ini. Kita Senang tapi kita juga perlu memberi rasa aman dan nyaman. Perbaikan jalan terkhususnya menjadi perhatian khusus karena jalan ini juga menjadi jalan utama bagi kenderaan bermuatan berat bahan galian C, sehingga kualitas perlu menjadi perhatian khusus, agar kita membangun tidak saja dinikamati satu tahun.


Kejadian pada gambar di atas, terjadi pada hari sabtu tanggal 14 april 2018, kurang lebih jam setengah 2, mobil bemuatan berat bahan galian C hampir nyaris terbalik. Memang ini bukan cerita baru namun hal ini sudah menjadi makanan setiap hari para pengendara yang menuju hotel Nihi Watu waikabubak, bahkan Lamboya-Waikabubak dan Wanukaka-Waikabubak. Demikianlah cerita saya. mksh

Comments

Popular posts from this blog

KATOPO ORANG SUMBA NTT

SEJARAH KERAJAAN LAULI (Loli)

Sejarah Kampung Sodan (Sodana), Lamboya, NTT