Membangun Bangsa Dari Semut


Katoposumba.blogspot.com, membangun kebersamaan dalam bingkai kesatuan negara kesatuan republik Indonesia sejatinya kita perlu memulai dari diri kita masing-masing. Kita tidak bisa tuntut orang lain agar saling menghormati dalam keberagaman sosial, budaya maupun keyakinan jika tidak dari diri sendiri.

Kita belajar dari filosopi dan cara hidup SEMUT. Memang semut ketika dilihat dengan kasat mata banyak hal yang manusia perlu belajar darinya, karena semut ini memiliki ciri khas yang sulit ditemukan dalam makhluk hidup lainnya, seperti berikut ini:

1. Cara hidup berkelompok dan gotong royong

Jarang sekali kita temukan semut hidup secara sendiri, mereka hidup secara berkelompok bahkan sampai beribu-ribu jumlahnya.

Ketika seekor semut menemukan Bangkai (makanan) maka ia akan mengajak teman untuk mengangkat dan makan bersama. Jika ia sendiri mengangkat maka ia tidak akan mampu mengangkat makanan ini, bahkan jika ia makan sendiri maka setengahpun tidak akan mampu menghabiskan, namun bagi semut, kebersamaan jauh lebih penting dari harta kekayaan dan ego pribadi, sehingga jika menemukan makanan ia akan memanggil teman untuk mengangkat dan makan bersama.

Semut tidak pernah merasa bahwa ia mampu melakukan sendiri dan tidak  berpikir untuk perutnya sendiri.

2. Selalu sering saling menyapa.

Jika kita amati kehidupan semut ini memang sungguh luar biasa, dimana ketika semut saling bertemu mereka pasti saling berciuman, secepat apapun mereka, mereka akan saling tabrakan kepala sebagai bentuk saling menyalami dan saling menghormati.

3. Menyerang musuh secara bersamaan

Salah satu yang unik lagi dari semut bahwa kalau jika musuh datang mereka akan lawan secara bersamaan dan akan menghadapi bagaimanapun besarnya. Ambil saja contoh ketika ular datang mereka akan sama2 serang, sehingga ular yang besarpun mereka akan kalahkan.
Mereka tidak saling menjatuhkan, mereka akan sama-sama mempertahankan kehidupan secara bersama. Mati dan hidup bersama didepan musuh jauh lebih terhormat jika harus lari dari kenyataan.

Dari cerita semut ini kita dapat petik makna yang mendalam, bahwa dalam membangun bangsa Indonesia tidak akan bisa diwakilkan oleh beberapa kelompok, semua harus rerlibat tanpa membedakan, suku, ras, agama dan budaya.

Nilai-nilai luhur dari semut harus menjadi sayutan dalam sanubari setiap kelompok agar tidak menganggap dirinya paling benar bahkan ingin memarginalkan kelompok yang tidak sepaham dengan kelompoknya, saya pikir ini ego yang sangat berlebihan. Malulah kita pada semut yang tidak ingin kenyang sendiri.

Bangsa Indonesia ini dibangun atas keberagaman yang ada, tidak bisa dipaksakan untuk menjadi homogen.

Rawatlah kebersamaan yang telah dibangun oleh pejuang pendahulu bangsa kita, karena untuk kesatuan ini mereka rela bertaruh jiwa dan raga.

Penulis : Mark B. 

Comments

Popular posts from this blog

KATOPO ORANG SUMBA NTT

SEJARAH KERAJAAN LAULI (Loli)

Sejarah Kampung Sodan (Sodana), Lamboya, NTT